Villa Paletti

Permainan yang satu ini dijamin seru untuk seluruh keluarga. Mekanisme permainannya mirip Jenga, tapi lebih menarik dan memerlukan sedikit taktik. Karena mekanisme permainannya yang menarik dan mudah, board game ini mendapatkan beberapa penghargaan, diantaranya adalah menjadi pemenang Tric Trac d'Or pada tahun 2001 dan pada tahun berikutnya mendapat penghargaan Spiel des Jahres di Jerman. Permainan ini bisa dimainkan oleh 2-4 pemain (mulai umur 6 tahun), tapi akan terasa lebih seru jika dimainkan oleh 3-4 pemain. Ingin tahu lebih jauh tentang permainan ini? Simak dulu ceritanya.

Alkisah, hiduplah seorang Maha Guru yang dikenal dengan nama ‘Paletti’. Dalam hidupnya, ia hanya memiliki satu keinginan, yaitu menyelesaikan sebuah istana yang telah dibangun oleh Kakeknya beberapa tahun yang lalu. Istana tersebut belum terselesaikan karena kekurangan biaya. Pada saat itu, Palleti juga tidak mempunyai banyak uang. Tapi untuk mewujudkan keinginannya, Paletti tidak menyerah begitu saja. Ia membuat sebuah rencana. „Mengapa harus membeli pilar yang baru, jika pilar yang lama masih bisa digunakan kembali?“, pikir Paletti.

Paletti yang dibantu oleh teman-temannya, segera menjalankan rencananya, yaitu mengambil beberapa pilar di bangunan dasar (lantai 1), dan menggunakannya kembali untuk membangun lantai-lantai berikutnya, terus ke atas, menjulang tinggi. Tidak disangka, ternyata rencana tersebut berjalan dengan baik, sampai akhirnya Paletti berhasil membuat sebuah bangunan tinggi yang sangat mengagumkan, yang diberi nama ‘Villa Paletti’.

Dalam permainan ini setiap pemain berperan sebagai arsitek, yang menjalankan rencananya Mr. Paletti yaitu membangun Villa Paletti, dengan cara memindahkan pilar (bahan dari kayu) dari satu lantai ke lantai berikutnya, tapi harus berhati-hati dan berkonsentrasi, jangan sampai bangunan Villa Paletti menjadi runtuh dan jika ingin menjadi arsitek yang handal alias jadi pemenang permainan ini, selain konsentrasi, jangan lupa menggunakan taktiknya.

Di awal permainan, masing-masing pemain memilih warna. Langkah setiap pemain sangatlah mudah, hanya memindahkan salah satu pilar miliknya dari lantai 1 ke lantai berikutnya (lantai 2). Tidak seperti dalam permainan Jenga yang hanya boleh menggunakan satu tangan, di permanian ini kedua tangan boleh digunakan, jika masih sulit, boleh menggunakan Hook (alat untuk mempermudah mengambil pilar). Jika pilar yang tersisa di lantai 1 sudah tidak mungkin dipindahkan lagi (karena jika dipindahkan akan menyebabkan bangunan runtuh), maka bagian dasar lantai 3 disimpan di atas pilar-pilar yang sudah dipindahkan dan mulailah membangun lantai berikutnya (lantai 3), dengan cara yang sama.

Terdapat 3 bentuk pilar, masing-masing mempunyai poin tertentu: 1, 2 dan 3. Ketika bagian dasar lantai 3 (warna hijau) mulai dibangun, maka mulai dihitung poin setiap pemain. Pemain yang mempunyai poin tertinggi berhak mendapatkan Seal, sebagai tanda bahwa pemain tersebut adalah arsitek terbaik pada saat itu. Seal akan berpindah ke pemain lain, jika pemain tersebut berhasil mendapatkan poin lebih tinggi. Pada tahap ini, setiap pemain harus pintar memilih pilar yang mana yang harus dipindahkan terlebih dahulu, agar dapat memperoleh nilai tertinggi, tapi tidak itu saja, pemain juga harus menempatkan pilarnya pada tempat yang tepat, agar pilarnya bisa terus dipindah sampai ke lantai teratas. Itulah taktiknya.

Permainan berakhir jika Villa Paletti runtuh atau ketika seluruh pemain tidak bisa lagi membangun Villa Paletti. Pemenangnya adalah pemain yang memiliki Seal pada saat tersebut. Ada pengecualian, jika pemain yang membuat Villa Paletti runtuh adalah pemain yang mempunyai Seal, maka pemain dengan warna yang sesuai pada Seal adalah pemenangnya. Ingin tahu aturan permainan yang lebih detil? Bisa lihat di sini.

Board game menarik ini diterbitkan oleh Zoch. Seperti layaknya board game produksi Zoch lainnya, maka hampir seluruh komponen permainan ini juga terbuat dari kayu, kecuali bagian dasar Villa dan Hook (alat untuk mempermudah mengambil pilar). Komponen-komponennya sederhana, tapi meskipun begitu tetap bagus dan artistik.

Untuk penggemar fun game, jangan lewatkan permainan yang satu ini, dijamin seru.

Ditulis oleh Kanty Kusmayanty untuk KUMMARA

Gambar: Boardgamegeek
Baca artikel ini selengkapnya ...

Maju Terus Boardgamers Indonesia!

Bulan Januari lalu, ada sebuah artikel menarik dari sebuah media online di Malaysia yang membahas mengenai board game. Artikelnya sediri sedikit usang, namun beberapa bahasan dalam artikel tersebut menarik untuk bisa kita perhatikan.

Artikel tersebut membahas tentang sebuan pameran dan pertemuaan para penggemar boardgamers pertama di Malaysia yang dinamakan Thinkcon-1. Yang lebih menarik lagi adalah bahwa pameran dan pertemuan tersebut diadakan di sebuah sekolah. Hal ini menandakan bahwa para pendidik di Malaysia telah mulai melihat board game sebagai suatu media pendidikan yang menarik dan berpotensi besar. Artikel tersebut juga membahas beberapa pendapat para profesional dunia pendidikan Malaysia mengenai board game dan seperti telah bahas dalam beberapa artikel lainnya, mereka sepakat bahwa ada potensi besar dari board game baik dari sudut pandang ekonomi maupun dari sudut pandang edukasi.



Lalu apa hubungan semua ini dengan kita?

Artikel tersebut diterbitkan Januari lalu, dalam jangka waktu 3 bulan ini mungkin telah terjadi banyak perkembangan positif terkait board game di Malaysia. Jika kita melihat upaya memasyarakatkan dan memperkenalkan board game ke seluruh lapisan masyarakat sebagai sebuah permainan, sepertinya kita sedikit tertinggal dengan apa yang telah rekan-rekan boardgamers Malaysia lakukan. Tidak bisa dipungkiri, strategi mereka untuk membawa board game ke sekolah adalah sebuah strategi efektif yang bisa memberikan dampak positif yang luar biasa. Seperti dalam semua permainan, kadang ada waktunya kita belajar dari strategi pemain lain untuk terus bisa bersaing.

Mungkin kita harus coba lebih aktif memperkenalkan board game ke masyarakat. Jika dibarengi dengan persiapan yang matang, kejasama dengan berbagai pihak sebenarnya sangat terbuka. Selain langkah kerja sama, media tentu memegang peranan penting. Suatu proses kerja sama tanpa liputan media hanya akan memberikan efek lokal dan kurang optimal. Jika karena berbagai keterbatasan yang ada media-media formal tidak dapat kita mohonkan bantuannya mungkin kita bisa mengoptimalkan berbagai media informal yang ada, semacam jaringan sosial, blog pribadi, dan beberapa media informal lainnya.

Mungkin para distributor board game juga harus mulai melihat semua aktivitas promosi dan upaya sosialisasi board game ini sebagai langkah awal investasi jangka panjang. Tanpa dukungan dan bantuan sponsorship, suatu gerakan akan terasa sangat berat. Tentu detail kerjasama harus bisa disusun sedemikan rupa untuk bisa memberikan keuntungan bagi semua pihak

Mungkin kita bisa mengambil format beberapa gerakan sosial yang terbilang sukses. Beberapa waktu lalu komunitas blogger mengadakan sebuah gerakan 1000 buku dan berhasil luar biasa. Sebuah ide sederhana dibarengi dengan konsistensi luar biasa telah menghasilkan suatu dampak positif yang sangat besar. Saat ini tidak bisa dipungkiri komunitas blogger menjadi sebuah komunitas aktif yang sangat diperhitungkan. Baru-baru ini muncul juga sebuah gerakan sosial coin a chance yang dalam waktu singkat telah berhasil menarik perhatian banyak pihak. Contoh lainnya adalah beberapa klub penggemar motor besar yang secara rutin juga memberikan bantuan sosial bagi masyarakat sehingga eksistensi mereka diakui oleh masyarakat. Semua gerakan tersebut bisa berhasil karena mampu mengoptimalkan 3 unsur penting: komunitas, media/komunikasi, dan kreativitas. Kita sebenarnya telah memiliki ketiga unsur tersebut, hanya tinggal mencari cara untuk bisa mengoptimalkannya.


Mengapa hal ini penting? Kita hanya bermain untuk menyalurkan hobi, mengapa mesti repot?

Kita semua sepakat ada potensi besar dari board game yang artinya hobi kita juga memiliki potensi besar yang bisa kita manfaatkan. Potensi besar tersebut baru akan dilihat oleh masyarakat jika kita benar-benar mampu menujukkannya secara optimal, dengan kata lain melalui hobi ini kita harus mampu memberikan manfaat bagi masyarakat. Dari berbagai contoh yang ada, sebuah promosi atau bentuk sosialisi umumnya akan berhasil jika kita memilki tujuan lain yang lebih besar, bukan sekedar memberikan manfaat untuk diri/ komunitas kita sendiri. Mungkin, jika kita pelan-pelan bisa memanfaatkan board game kita untuk sebuah tujuan lain yang lebih besar, kita bisa lebih efektif memperkenalkan board game ke masyarakat. Mungkin kita bisa memulainya dengan sebuah langkah sederhana, membawa board game kita ke rumah sakit (anak) dan membagi sedikit kesenangan dengan beberapa pasien anak. Atau membawa board game kita ke beberapa panti asuhan dan membagi sedikit bahagia dengan seluruh penghuninya. Dengan begitu, segala potensi besar yang ada dalam board game pelan tapi pasti akan semakin dikenal oleh masyarakat. Ketika board game semakin dikenal oleh masyarakat, eksistensi kita sebagai para pencinta board game juga tentu akan semakin dikenal dan secara otomatis komunitas pencinta board game akan lebih cepat berkembang. Untuk para distributor tentu ada keuntungan besar ketika persepsi positif masyarakat tentang board game semakin berkembang, potensi pasar secara langsung juga akan ikut berkembang. Bayangkan betapa besar keuntungan yang kelak bisa kita peroleh jika pelan tapi pasti kita bisa lebih kreatif dalam memperkenalkan board game.

Ini semua hanya sebuah ide dan harapan semata, untuk perkembangan positif board game Indonesia.

Maju terus boardgamers Indonesia.

Ditulis oleh Eko Nugroho untuk IndoBoardgames dan KUMMARA

Foto: thestar.com.my
Baca artikel ini selengkapnya ...

Agathas letzter Wille

EN: 13 Dead End Drive

Mau tahu, gimana tegangnya menunggu pembacaan surat wasiat? Coba dulu board game yang satu ini, dijamin tegang tapi tetap menyenangkan dan cukup seru.

'Agathas letzter Wille' ini diciptakan oleh Michael Gray, dan diterbitkan permata kali oleh MB (Milton Bradley). Permainannya bisa dimainkan oleh 2-4 pemain (mulai umur 9 tahun), sangat cocok untuk berbagai usia, karena mekanisme permainannya sangat mudah, hanya menggerakan pion, yang langkahnya berdasarkan dadu. Meskipun mekanismenya mudah, tapi permainan ini tetap menarik, karena didukung dengan board game yang 3 Dimensi.

Ide ceritanya adalah tentang surat wasiatnya Tante Agatha. Pada suatu hari, Tante Agatha yang kaya raya meninggal dunia. Selama hidupnya, Tante Agatha hanya ditemani 11 orang (teman dekat & pekerja) dan satu ekor kucing kesayangannya, Tante Agatha tidak mempunyai anak atau pun keluarga. Setelah meninggalnya Tante Agatha, seluruh teman dekat dan pekerja berkumpul di rumah Tante Agatha, mereka semua cemas menunggu pembacaan surat wasiat karena Tante Agatha hanya akan memberikan harta warisannya kepada satu orang saja (atau kepada kucing kesayangannya)!

Siapakah yang akan mendapatkan harta warisan tersebut? Petunjuknya ada pada foto yang terpampang di dinding rumah Tante Agatha.

Dalam permainan ini setiap pemain berperan sebagai calon ahli waris (teman dekat, pekerja atau kucing Tante Agatha), yang berusaha untuk mendapatkan harta warisan Tante Agatha. Untuk itu, ada beberapa cara yang bisa ditempuh oleh pemain, yaitu berusaha menyingkirkan saingannya/ahli waris lainnya dengan menggunakan perangkap yang ada di rumah tersebut atau berusaha mengeluarkan pion (yang fotonya terpampang di dinding) dari rumah tersebut.

Pada awal permainan, setiap pemain mendapatkan beberapa kartu karakter/calon ahli waris. Kartu-kartu ini harus dirahasiakan, jangan sampai pemain lain tahu karakter apa saja yang kita miliki. Pada setiap gilirannya, pemain melempar 2 buah dadu, kemudian pemain harus memindahkan 2 buah pion/calon ahli waris yang mana saja, ke mana saja. Tapi jika angka dadunya sama, maka pemain harus mengganti foto yang terpampang di dinding rumah Tante Agatha dan boleh memindahkan 2 pion atau 1 pion saja.

Setiap pemain juga boleh memindahkan pion milik siapa pun ke titik yang ada perangkapnya (ada 5 titik perangkap yang ditandai dengan gambar tengkorak). Pemain yang memindahkan pion tersebut harus mengambil 1 buah kartu perangkap. Kartu ini bisa langsung digunakan (jika sesuai dengan perangkap) atau disimpan untuk digunakan pada waktu lain. Jika kartu tersebut langsung dimainkan maka pion yang berada pada titik tersebut terkena perangkap dan harus keluar dari permainan, artinya saingan berkurang.

Kapan permainan ini berakhir dan siapakah pemenangnya? Ada 3 kemungkinan:
  1. Jika pion (yang fotonya terpampang di dinding) berhasil keluar dari rumah tersebut, maka pemilik pion tersebut adalah pemenangnya.
  2. Jika hanya ada satu pion yang tersisa di papan permainan, maka pemilik pion tersebut adalah pemenangnya.
  3. Jika pion detektif sudah masuk ke dalam rumah, maka pemain yang mempunyai kartu yang gambarnya sama dengan foto yang terpampang di dinding adalah pemenangnya.
Aturan permainan yang lengkap (dalam Bahasa Ingggris) bisa dilihat di sini.

Permainan ini menegangkan tapi juga sangat seru, karena setiap pemain harus menebak karakter pemain lain dan harus menjaga pion miliknya dari perangkap. Selain itu, papan board game dan beberapa komponen lainnya yang berbentuk 3 Dimensi membuat permainan ini menjadi semakin menarik.

Pada beberapa komponen board game ada bagian yang bisa digerakan sehingga benar-benar menghasilkan efek ‘terkena perangkap’, benar-benar terlihat nyata. Pengalaman kami ketika bermain permainan ini, pada saat ada salah satu pion yang terkena perangkaplah yang membuat kami tetap tertawa dan menikmati permainan ini, walaupun mungkin pion tersebut adalah pion milik sendiri.

Ditulis oleh Kanty Kusmayanty untuk KUMMARA

Gambar: Boardgamegeek
Baca artikel ini selengkapnya ...

Wie Hund und Katz

EN: Like Dog and Cat

Semua orang tahu, kalau anjing sangat menyukai tulang, dan kucing tentu saja sangat menyukai ikan. Bagaimana jadinya jika salah memberi makan?

Tema tentang memberi makan kucing dan anjing ini, mengilhami Chris Baylis untuk membuat permainan kartu berjudul Wie Hund und Katz (Like Dog and Cat). Permainan ini pertama kali diterbitkan oleh Goldsieber Spiele pada tahun 2002. Permainannya sangat mudah, cepat -hanya memerlukan 15-30 menit saja dan bisa dimainkan oleh 2-6 pemain (mulai usia 10 tahun). Semakin banyak pemain akan terasa semakin seru dan menegangkan.

Dalam permainan kartu yang satu ini, setiap pemain harus berusaha memberi makan kucing dan anjing favoritnya dengan makanan kesukaannya, jika ada makanan yang salah (anjing makan ikan atau kucing makan tulang) akan menghasilkan nilai negatif. Permainan akan berakhir jika seluruh anjing dan kucing sudah kenyang (jika pada seluruh anjing dan kucing sudah terdapat 5 kartu makanan), lalu akan dihitung poin kemenangan. Siapa yang memiliki poin tertinggi, dialah pemenangnya.

Pada awal permainan, masing-masing pemain mendapatkan 6 buah kubus kecil dari kayu (kubus ini akan dipergunakan untuk menandai binatang favorit yang dipilih pemain) dan 3 kartu Aksi. Dalam setiap gilirannya, setiap pemain harus menjalankan dua tahapan. Pertama, menyimpan kubus pada kartu binatang yang dipilih. Tahap kedua setiap pemain boleh mengambil kartu makanan (tulang atau ikan) ke binatang favoritnya/binatang milik pemain lain atau menjalankan kartu aksi. Inti dari permainan ini adalah sebisa mungkin menyimpan kartu makanan yang benar pada kartu binatang favorit kita, dan tentu saja sebisa mungkin memberikan kartu makanan yang salah kepada kartu binatang pemain lain. Hal inilah yang membuat permainan ini menarik, karena setiap kartu makanan yang salah akan memberikan nilai negatif. Dan tidak hanya itu saja, masih ada kartu aksi yang bisa dijalankan. Kartu aksi mempunyai banyak manfaat, tapi juga bisa merugikan karena bisa digunakan untuk menukar kartu makanan, menukar kubus (menukar binatang favorit), dan lainnya. Jadi jangan dulu bersenang-senang, karena apa pun bisa terjadi dan mungkin saja akan merugikan kita.

Ketika seluruh kartu binatang sudah ‘kenyang’ (sudah ada 5 kartu makanan di sampingnya), maka permainan segera berakhir. Kemudian dilakukan perhitungan poin kemenangan. Setiap
pemain menghitung poin yang didapat dari binatang favoritnya. Untuk setiap kartu makanan yang benar akan menghasilkan poin positif dan untuk setiap kartu makanan yang salah akan menghasilkan poin negatif. Pemain dengan poin tertinggi akan menjadi pemenangnya. Aturan permainan yang lebih detil (dalam Bahasa Inggris) dapat dilihat di sini.

Seluruh komponen permainan ini dibuat dari bahan yang sangat bagus dan kualitas gambarnya pun cukup bagus. Gambar kucing dan anjingnya bermacam-macam dan pada setiap kartu binatang sengaja diberikan nama, agar pemain bisa memilih binatang favoritnya baik dari nama yang disukai atau dari gambar binatang itu sendiri.

Pada kartu makanan, terdapat gambar tulang atau ikan yang jumlahnya sesuai dengan angka yang tertera pada kartu tersebut. Hanya saja angka yang tertera pada kartu tersebut agak sulit dibaca. Pertama kali melihat gambar kartu-kartu aksinya memang agak sedikit membingungkan, namun lama-kelamaan akan mudah dipahami.

Untuk para penggemar kucing dan anjing, dan yang ingin mencoba pengalaman seru ketika memberi makan anjing dan kucing, jangan lewatkan permainan ini. Permainan kartu yang cukup seru dan menegangkan.

Ditulis oleh Kanty Kusmayanty untuk KUMMARA

Gambar: Boardgamegeek
Baca artikel ini selengkapnya ...

Totem

Alkisah di sebuah desa kecil hidup 4 keluarga. Masing-masing keluarga berusaha untuk menjadi keluarga yang mempunyai martabat paling tinggi di desa tersebut. Tingkat kedudukan/martabat sebuah keluarga disimbolkan dengan tonggak totem, semakin tinggi tonggak totem, maka semakin tinggi pula derajat keluarga tersebut.

Totem di cerita ini merupakan simbol burung Tschukka. Dari generasi ke generasi, masyarakat di desa ini telah memanfaatkan dagingnya sebagai makanan pokok, dan tulangnya digunakan oleh para dukun untuk menjalankan mantra-mantra.

Cerita di atas adalah ide cerita sebuah board game keluarga bernama Totem. Totem diciptakan oleh Philippe des Pallieres & Patrice Pillet, yang diterbitkan oleh Queen Games. Permainan ini bisa dimainkan oleh 2-4 pemain (mulai usia 10 tahun).

Dalam permainan ini setiap pemain berperan sebagai salah satu keluarga yang berusaha menjadikan keluarganya bermartabat paling tinggi di desa tersebut, dengan cara mengumpulkan totem. Untuk mendapatkan totem, setiap pemain harus mengupayakan untuk membangun keluarga besar. Keluarga yang memiliki anggota keluarga terbanyak dan minimal seorang kepala adat berhak mendapatkan totem. Permainan berakhir ketika salah satu pemain sudah memiliki 6 tumpukan totem.

Permainan ini terdiri dari beberapa ronde dan setiap ronde terdiri dari 8 tahap/fase. Sepertinya 8 fase terasa banyak, menyulitkan dan akan memakan waktu yang lama, tapi ketika mulai bermain, hampir setiap fase terasa mudah dan cepat, hanya fase pertama dan kedua yang mungkin akan menyita waktu lebih dibanding fase-fase selanjutnya. Fase pertama dan fase kedua adalah fase yang sangat penting dan mempunyai pengaruh yang besar kepada fase-fase berikutnya.

Di awal permainan, setiap pemain mendapatkan 7 anggota keluarga dengan jenis kelamin dan tingkat usia yang berbeda. Pada fase pertama, setiap pemain harus bisa membagi anggota keluarganya dengan cermat ke 3 buah tenda. Di fase ini setiap pemain harus sudah merencanakan langkah selanjutnya dan harus bisa menerka apa yang akan terjadi di fase-fase selanjutnya. Pada fase kedua, setiap pemain dapat menggunakan satu atau beberapa mantra. Terdapat mantra yang berpengaruh baik dan mantra jahat. Mantra jahat biasanya digunakan sebagai taktik untuk menghambat pemain lain. Pengalaman kami yang sudah mencoba permainan ini, pada fase inilah permainan terasa mulai menarik, seru dan mulai menerka-nerka mantra apa yang dikeluarkan.

Seperti dalam keluarga kita, maka di fase-fase selanjutnya permainan ini, akan terdapat fase kelahiran, berburu mencari makanan, makan, datangnya penyakit, perubahan generasi dan fase terakhir adalah fase mendapatkan totem. Fase-fase ini akan bergantung dari penempatan anggota keluarga dan mantra-mantra. Jadi mekanisme yang digunakan dalam permainan ini hanyalah penempatan komponen permainan dengan cermat. Untuk mengetahui aturan permainan yang lengkap (dalam bahasa Inggris), bisa dilihat di sini.

Meskipun setiap ronde terdapat 8 fase yang harus dijalankan, tapi permainan ini juga mudah dimengerti dan tetap menarik. Komponen permainannya cukup bagus, hanya saja bahan totemnya dari kertas, sehingga mudah rusak jika sering digunakan. Mungkin kalau digunakan bahan lain, misalkan kayu, akan lebih bagus dan tahan lama.


Ditulis oleh Kanty Kusmayanty untuk KUMMARA

Gambar: Boardgamegeek
Baca artikel ini selengkapnya ...